Manajemen
Kompensasi
Manajemen
Kompensasi adalah hal - hal yang diatur dan direncanakan oleh organisasi /
perorangan untuk mengapresiasi hasil kinerja seseorang dapat berupa uang,
barang atau jasa.
Manajemen
Kompensasi menurut para ahli :
1.
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54).
2. Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja mereka. Kompensasi juga merupakan salah satu cara yang paling efektif
bagi departemen personalia guna meningkatkan prestasi kerja, motivasi serta
kepuasan kerja karyawan. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan
kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan,
dan mempertahankan karyawan. (Candra Wiguna, 2014).
Beberapa
terminologi dalam kompensasi :
- Upah/gaji.
     Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin
     lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran
     yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
     Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan
     atau tahunan.
 - Insentif,
     (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar
     gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif
     disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas,
     penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya pemangkasan biaya.
 - Tunjangan
     (Benefit). Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan,
     asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun
     dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
 - Fasilitas
     (Facility) adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,
     keanggotaan klub, tempat parkir khusus.
 
Jenis-jenis kompensasi
Komponen-komponen
dari keseluruhan program gaji secara umum dikelompokkan kedalam kompensasi
finansial langsung, tak langsung dan non finansial.
- Kompensasi finansial secara langsung berupa; bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran
     prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan dan
     opsi saham) dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian
     saham)
 - Kompensasi finansial tidak langsung berupa; program-program proteksi (asuransi
      kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran
     diluar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan
     fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.
 - Kompensasi non financial, berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik,
     tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan  rasa
     pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat,
     supervise yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang
     nyaman).
 
Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut
Notoatmodjo (1998:67), tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi :
- Menghargai
     prestasi karyawan
 - Menjamin
     keadilan gaji karyawan
 - Mempertahankan
     karyawan atau mengurangi turnover karyawan
 - Memperoleh
     karyawan yang bermutu
 - Pengendalian
     biaya
 - Memenuhi
     peraturan-peraturan.
 
Menurut
Mondy (2005) faktor-faktor yang menentukan kompensasi finansial individu
adalah:
1.
organisasi, 
2.
pasar tenaga kerja 
3.
pekerjaan/jabatan 
4. pekerja
Sistem
kompensasi
Beberapa
sistem kompensasi yang biasa digunakan adalah :
- Sistem
     Prestasi
Pengupahan dengan cara ini mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedikit banyaknya upah tersebut tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai karyawan dalam waktu tertentu. Cara ini dapat diterapkan bila hasil kerja dapat diukur secara kuantitatif. Cara ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih produktif. Cara ini akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang dapat bekerja cepat dan berkemampaun tinggi. Contoh kompensasi sistem hasil/prestasi : per potong, per meter, per kilo, per liter dan sebagainya. - Sistem
     Waktu
Besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu seperti Jam, Hari, Minggu, Bulan. Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi. 
Kelemahan
dari sistem waktu adalah:
- Tidak
      membedakan usia, pengalaman, dan kemampuan karyawan.
 - Membutuhkan
      pengawasan yang ketat agar karyawan sungguh-sungguh bekerja.
 - Kurang
      mengakui adanya prestasi kerja karyawan.
 
               Sedangkan kelebihan sistem waktu
adalah:
- Dapat
      mencegah hal- hal yang kurang diinginkan seperti pilih kasih,
      diskriminasi maupun kompetisi yang kurang sehat.
 - Menjamin
      kepastian penerimaan upah secara periodik.
 - Tidak
      memandang rendah karyawan yang cukup lanjut usia.
 
c.  Sistem Kontrak/Borongan
Penetapan besarnya upah dengan sistem kontrak/borongan didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan kontrak perjanjian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan mengenai “konsekuensi” bila pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian baik secara kuantitas, kualitas maupun lamanya penyelesaian pekerjaan. Sistem ini biasanya digunakan untuk jenis pekerjaan yang dianggap merugikan bila dikerjakan oleh karyawan tetap dan/atau jenis pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan oleh karyawan tetap.
Penetapan besarnya upah dengan sistem kontrak/borongan didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan kontrak perjanjian. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam kontrak juga dicantumkan ketentuan mengenai “konsekuensi” bila pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan perjanjian baik secara kuantitas, kualitas maupun lamanya penyelesaian pekerjaan. Sistem ini biasanya digunakan untuk jenis pekerjaan yang dianggap merugikan bila dikerjakan oleh karyawan tetap dan/atau jenis pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan oleh karyawan tetap.
Tantangan
Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
1. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja
2. Produktivitas
3. Kesediaan untuk membayar
4. Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian
5. Kendala-kendala pemerintah
2. Produktivitas
3. Kesediaan untuk membayar
4. Berbagai kebijaksanaan pengupahan dan penggajian
5. Kendala-kendala pemerintah
Sumber :
http://www.academia.edu/9242915/MAKALAH_KOMPENSASI
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html
http://ilmukesmas.com/kompensasi-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/
No comments:
Post a Comment