Manajemen
Kinerja
Pengertian
manajemen kinerja menurut saya adalah suatu kerangka kerja yang dibuat untuk
merencanakan, mengatur, dan mengendalikan suatu pekerjaan pada bagian tertentu
/ bagian masing - masing elemen yang dapat memudahkan pencapaian target secara
efektif dan efisien.
Adapun
pengertian menurut para ahli adalah sbb :
1.
Kinerja sendiri adalah suatu hal yang berorientasi ke masa depan, disesuaikan
spesifik berdasarkan kondisi khusus dari setiap organisasi/individu dan
didasarkan atas suatu model kausal yang menghubungkan antara input dan output (Lebas 1995).
2.
Menurut Dessler (2003:322) definisi Manajemen Kinerja adalah: Proses
mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke
dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan
mendukung tujuan strategis perusahaan.
3.
Menurut Udekusuma (2007) Manajemen kinerja adalah suatu proses manajemen yang
dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu
sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan perusahaan dapat
bertemu. Dalam hal ini bagi pekerja bukan hanya tujuan individunya yang
tercapai tetapi juga ikut berperan dalam pencapaian tujuan organisasi, yang
membuat dirinya termotivasi serta mendapat kepuasan yang lebih besar.
Tujuan
Manajemen Kinerja:
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (Williams, 1998; Armstrong & Baron, 2005; Wibisono, 2006):
1. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. Membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan.
5. Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga hasil kerja optimal.
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (Williams, 1998; Armstrong & Baron, 2005; Wibisono, 2006):
1. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. Membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan.
5. Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga hasil kerja optimal.
Makna dan isi dari istilah kinerja secara komprehensif
didiskusikan oleh Folan et al (2007), yang menegaskan tiga prioritas dari kinerja:
- Pertama,
kinerja butuh dianalisa berdasarkan setiap entitas di dalam lingkup
lingkungan di mana dia beroperasi. Sebagai contoh kinerja suatu perusahaan
harusnya dianalisis di lingkup target pasar di mana dia beroperasi dan
bukannya yang tidak relevan dengan wilayah operasinya.
- Kedua,
kinerja selalu terkait dengan satu atau lebih tujuan organisasi yang
ditentukan oleh organisasi yang mana kinerjanya dianalisa. Oleh karenanya,
suatu organisasi mengevaluasi kinerjanya berdasarkan pada tujuan dan
target yang ditentukan dan diterima secara internal dan bukannya atas
target yang digunakan oleh entitas di luar dirinya.
- Ketiga,
kinerja disaring menjadi karakteristik yang relevan dan bisa dikenali.
Tahap Perancangan Sistem Manajemen
Kinerja
Perancangan
Sistem Manajemen Kinerja dapat dibagi menjadi 4 (empat) tahap seperti:
Tahap
0 : Fondasi
Pemahaman
atas pedoman prinsip yang harus dijadikan fondasi bagi rancangan.
Tahap
1 : Informasi dasar
Informasi
dasar yang diperlukan sebagai masukan bagi perancangan Sistem Manajemen Kinerja
pada dasarnya menyangkut lingkungan usaha yang saat ini sedang digeluti, yang
terdiri dari informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan
pesaing, serta produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Tahap
2 : Perancangan
Merupakan
tahap perancangan Sistem Manajemen Kinerja yang terdiri dari penentuan visi,
misi, strategis, dan kerangka kerja yang digunakan.
Tahap
3 : Penerapan
Merupakan
tahap penerapan rancangan yang meliputi display yang akan didukung,
laporan yang akan dirancang, sosialisasi Sistem Manajemen Kinerja, modifikasi
proses jika diperlukan.
Tahap
4 : Penyegaran
Merupakan
langkah evaluasi terhadap kemutakhiran Sistem Manajemen Kinerja yang dirancang
dengan mempertimbangkan informasi dan perkembangan pengetahuan terkini.
Sumber :
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/2013/02/pokok-bahasan-i-manajemen-kinerja-dan-kompensasi-konsep-dasar-manajemen-kinerja/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_kinerja
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/12/manajemen-kinerja-definisi-manajemen.html
No comments:
Post a Comment